me

me

Minggu, 03 April 2016

REFLEKSI DIRI PASCA PEMILIHAN GUPRES

Tulisan ini sambungan dari tulisan sebelumnya yang bertajuk "Guru Berprestasi antara Harapan dan Ketakutan http://cecesuharyamohafid.blogspot.co.id/2016/03/guru-berprestasi-antara-harapan-dan.html .
Setelah sekian lama diliputi kecemasan dan ketakutan, kini semua pertanyaan itu terjawab sudah, ternyata jangankan jadi juara 1 juara ke-3 pun tidak, sayangnya aku tidak tahu dari 20 orang peserta itu aku tidak (belum?) tahu posisiku diperingkat berapa (jangan-jangan terakhir, duh). Meski secara berkelakar sebelumnya sering kukatakan :"Ya masuklah 20 besar mah da memang pesertanya juga cuman 20 orang hehehe".
Ternyata ketakutanku selama ini terjawab sudah. Kini aku tinggal merenung merefleksikan diri (bermuhasabah) kira-kira apa penyebabnya, tentu semua disebabkan diriku sendiri hehehe dari hasil muhasabah tersebut aku bisa memperkirakan beberapa penyebabnya :
1. Portofolio : Aku merasa memang banyak kendala di portofolio ini karena ada bebera sub yang tidak aku isi karena memang tidak kumiliki seperti kejuaraan yang pernah kumenangkan ketika sudah menjadi guru tentunya karena kalau masih remaja ada juga beberapa kejuaraan yang pernah kuraih seperti kaligrafi (paling banyak) dan desain kartu lebaran. Juga dalam penelitian dan membimbing teman sejawat portofolioku kosong , meskipun untuk point lain mati-matian (segitunya) aku penuhi.
2. Tes tulis : Aku tidak tahu apakah di bagian ini aku bagus, sedang atau justru jeblok? Tapi aku merasa dari soal yang 65 butir itu aku merasa tidak terlalu sulit karena jauh-jauh hari aku belajar keras (cie-cie) dengan mempelajari beratus-ratus soal test calon gupres yang sengaja ku unduh dari internet . Tapi jujur aku merasa kesulitan di bagian essay, hanya satu soal tapi lumayan bikin aku pening. Bagaimana tidak pening dalam soal ditanyakan urusan kenaikan pangkat dengan angka kreditnya dari unsur utama dan unsur penunjang , kenaikan pangkat dari Golongan IV a ke IV b lagi, mana aku tahu? aku kan masih Golongan III d lagian seumur-umur aku tidak begitu peduli dengan persyaratan angka kredit untuk naik pangkat (OMG inilah kecerobohan plus kebodohanku) yang penting biasanya naik-naik saja tuh.
3. Presentasi : Di bagian ini aku merasa fine-fine aja. Bukannya sombong aku pikir tidak ada masalah di sini. Bahkan presentasiku lancar dengan tema karya inovatif yang memang sudah begitu kuhafal dan kufahami, tapi entahlah mungkin ada hal lain yang menurut juri kurang, sungguh aku tak tahu.
4. Wawancara : Kalau masalah wawancara aku tidak mengalami kesulitan rasanya, karena semua pertanyaan tentang 4 kompetensi guru dari 4 juri dapat kujawab dengan baik demikian pula dengan pertanyaan lainnya ada teori belajar, model pembelajaran, penilain Kurtilas dan lain-lain, tapi entahlah lagi-lagi aku tak tahu dimana letak kekurangannya.

Tapi sungguh dengan jadi peserta seleksi calon Gupres ini banyak sekali hikmah yang kudapatkan, diantaranya :
1. Menambah pengalaman dan tentunya mendapat piagam penghargaan meskipun hanya sebagai peserta  hehehe. Pengalaman juga bagaimana dag dig dugnya menanti wawancara yang begitu lama kutunggu untuk mendapatkan giliran hingga sampai menjelang magrib karena kebetulan nomorku kebagian hampir paling bawah.
2. Menambah wawasan, karena dapat bertemu dengan guru-guru hebat meskipun hanya level kabupaten. Bahkan ada diantaranya ternyata teman waktu PGA dulu juga ada salah satunya tetangga di kampungku.
3. Lebih semangat untuk membuat penelitian serta sekarang begitu bersemangat untuk membaca dan menulis paling tidak menulis di blog ini hehe...(alhamdulillah)
4. Lebih mengenal diri dan kemampuan sendiri, karena dari awal pun aku sudah merasa bahwa aku memang belum layak menjadi peserta Gupres ini. Sekarang aku lebih punya harapan bahwa yang disebut Gupres ini tidak hanya sekedar menang dalam lomba (ngupahan maneh hehehe) tapi yang lebih utama lagi adalah bagaimana kehadiranku bisa bermanfaat khusus untuk diriku sendiri, bisa menggali lebih dalam lagi potensi diriku, mengubah diriku menjadi lebih baik, lebih bermanfaat untuk anak didikku, untuk orang-orang di sekelilingku dan juga untuk lingkunganku.

Demikianlah sekelumit pengalamanku menjadi peserta seleksi Gupres 2016 se-Kabupaten Sumedang, Terakhir aku mengucapkan beribu terima kasih terutama Bapak Kepala Sekolah serta kepada semua teman yang telah memberikan dukungan, saran dan doanya untuk kebaikanku jazakallah. Dan akhirnya aku mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada yang sudah percaya serta memberikan amanah ini kepadaku, mohon maaf ternyata akhirnya aku begitu mengecewakan kalian semua meskipun insya Allah aku sudah berusaha semaksimal mungkin. Untuk tahun-tahun yang akan datang aku lebih senang bila teman-temanku yang maju biar mereka juga ketularan aura positifnya. Mudah-mudahan di kemudian hari ada teman sejawatku yang bisa sukses menjadi juara aamiin. Doaku menyertaimu sahabat. Semoga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar